top news bay_info

Sabtu, 06 Oktober 2012

Drama KPK vs Polri

Aneh adalah kata pertama yang muncul ketika melihat apa yang terjadi saat ini di Indonesia. Ada dua lembaga negara yang seharusnya bertugas menangani permasalahan hukum di negara ini, ternyata terlibat konflik. Banyak sumber dari media massa yang menyebutkan awal permasalahan ini berasal dari wewenang masing - masing instasi. KPK dengan UU KPKnya percaya diri dalam menangani permasalahan korupsi, namun pihak kepolisian yang dengan wewenangnya menyelidiki suatu kasus. Tidak mau kalah dalam merebutkan suatu kasus korupsi.
Puncaknya adalah salah satu proyek polri diketahui ada keganjalan, sehingga KPK langsung menyelidiki apa yang terjadi di badan kepolisian negara kita. Salah satu Jendral polisi pun akhirnya ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka korupsi. Entah apa maksudnya, lalu pihak kepolisian menarik 20 anggotanya dari KPK yang saat itu bertugas sebagai penyelidik KPK. Namun ada lima orang yang bertahan dan minta dipermanenkan sebagai penyelidik KPK.
Malam ini terjadi suatu permasalahan di gedung KPK, setelah salah satu Jendral Polisi dimintai keterangan oleh pihak KPK terkait kasus korupsi yang melibatkannya. Terlihat banyak anggota polisi berpakaian preman di sekeliling gedung KPK. Dari sumber yang di dapat, kejadian ini disebabkan adanya salah satu penyelidik KPK yang juga anggota polisi diduga mempunyai masalah.
Melihat kejadian ini para mahasiswa dan aktivis pun memberi dukungan kepada KPK dengan mendatangi gedung KPK, selain itu nampak wakil menteri hukum dan HAM Denny Indrayana datang memberi dukungan. Setelah beberapa waktu akhirnya ketua KPK Abraham Samad tiba di gedung KPK.